BLUD UPTD PUSKESMAS PURWAHARJA 2 Dan MTsN 3 Banjar Selenggarakan Penyuluhan “Pencegahan Perilaku Seksual Beresiko Bagi Remaja”

DJALAPAKSINEWS – Kota Banjar,- Hari ini Kamis (17/10/2024) bertempat di MTsN 3 Banjar diselenggarakan program penyuluhan kepada seluruh siswa kelas 7,8,9 berjumlah 210 siswa, yang berkenaan dengan “Pencegahan Perilaku Seksual Beresiko Bagi Remaja”.

Hadir dalam acara tersebut dari BLUD UPTD PUSKESMAS PURWAHARJA 2 yaitu dr. I Made Dhama kanaka Atmaja sebagai Narasumber, Tim program Promkes yang di dampingi Pj Program UKM BD Yayu, dari MTsN 3 Banjar dihadiri oleh Kepala sekolah H. Bubun sihabul Milah, M.Ag. beserta para guru, dan guru pembina UKS.

Kepala BLUD UPTD Puskesmas Purwaharja 2 Kota Banjar, H. Enjang Suryana, ketika ditemui oleh kontributor media Djalapaksi News mengatakan bahwa benar Kepala MTsN 3 Banjar meminta secara formal untuk dapat mengirimkan Tim Puskesmas Purwaharja 2 sebagai Narasumber dalam program penyuluhan tentang “Pencegahan Perilaku Seksual Beresiko Bagi Remaja” khususnya yang ada dilingkungan MTsN 3 Banjar.

Narasumber dr. I Made Dhama Kanaka Atmaja dalam penyampaian materinya mengatakan bahwa Isu kesehatan dan seksualitas anak muda para remaja, khususnya di negara berkembang, kerap menjadi sorotan dalam beberapa studi, menunjukkan bahwa anak muda (remaja) dihadapkan dengan berbagai tantangan terkait isu seksualitas, seperti perilaku seksual berisiko, penyakit menular seksual, dan perilaku seksual non-konsensual.

Perilaku seksual remaja menunjukkan bahwa mereka mempunyai sikap yang mengunggulkan perilaku seksual berisiko, sehingga membuat mereka sulit mengendalikan nafsunya dan rentan terhadap pengaruh eksternal maupun internal. Ungkapnya.

Perlu adanya kegiatan positif untuk mencegah perilaku seksual berisiko pada remaja antara lain dengan adanya pendidikan kesehatan seksual dari petugas kesehatan dan sekolah, peran orang tua, dan lingkungan yang kondusif, namun hal ini masih belum berjalan maksimal.

Perilaku seksual berisiko pada remaja dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal berupa pengaruh lingkungan seperti pergaulan dengan teman sebaya, rumah tangga yang berantakan, atau tempat tinggal yang kurang agamis. Imbuhnya.

Kepala MTsN 3 Banjar H. Bubun sihabul Milah, M.Ag. Dalam sambutannya mengatakan bahwa Program penyuluhan ini merupakan salah satu cara mencegah sikap perilaku seksual beresiko bagi anak-anak remaja melalui pembinaan dan bimbingan yang dikemas bersama unsur terkait seperti ini, pada intinya untuk membantu para siswa dapat mengenali dirinya sendiri, terutama pada ruang lingkup di sekolah dan dilingkungannya dimana mereka tinggal. Ujarnya.

Perihal tersebut merupakan pengalaman sosial dirinya untuk bisa mengelola dan mengatur dalam pergaulan pribadinya terhadap proses pencegahan perilaku seksual berisiko. Pengaturan dirinya ini diharapkan dapat berperan dalam upaya mengubah pikiran, perasaan, keinginan, dan tindakan yang dilakukan secara individu untuk mencapai tujuan dalam hidup dan kehidupannya di masa yang akan datang yang lebih baik. Pungkasnya.(Wwn)

Contoh Menu Header Tetap