Densus 88 Bekali Siswa SMKN 1 Lemah Abang dengan Wawasan Kebangsaan

DjalapaksiNews – Cirebon, 17 Oktober 2024 – Tim Densus 88 Antiteror Polri memberikan pembekalan materi sosialisasi wawasan kebangsaan dan pencegahan bahaya radikalisme, intoleransi, dan terorisme kepada ratusan siswa-siswi SMKN 1 Lemah Abang, Kabupaten Cirebon. Kegiatan yang berlangsung di aula sekolah ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan kewaspadaan terhadap ancaman radikalisme di kalangan generasi muda.

Dalam materinya, IPTU Iwan Supriyadi menjelaskan pentingnya wawasan kebangsaan sebagai pondasi bagi setiap warga negara, terutama generasi muda. “Wawasan kebangsaan adalah cara kita memahami secara mendalam bangsa Indonesia, termasuk sejarah, budaya, dan nilai-nilai luhurnya. Dengan memahami hal ini, kita akan tumbuh rasa cinta tanah air yang kuat,” ujarnya.

Selain itu, IPTU Iwan juga menyoroti bahaya radikalisme yang seringkali disebarluaskan melalui media sosial. “Radikalisme dapat memicu tindakan kekerasan dan terorisme yang mengancam keamanan dan persatuan bangsa. Oleh karena itu, kita harus bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak benar,” tegasnya.

Para siswa diajak untuk memahami bahwa radikalisme dapat muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari tindakan intoleransi, perundungan, hingga kekerasan fisik. Untuk mencegah hal tersebut, siswa perlu memperkuat nilai-nilai toleransi, saling menghormati, dan menghargai perbedaan.

“Sebagai generasi penerus bangsa, siswa memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan NKRI. Dengan menanamkan nilai-nilai kebangsaan sejak dini, diharapkan mereka dapat tumbuh menjadi generasi yang cerdas, kritis, dan berkarakter,” pungkas IPTU Iwan.

Kegiatan sosialisasi ini mendapat sambutan positif dari pihak sekolah dan siswa. Kepala Sekolah SMKN 1 Lemah Abang, Dra. Hj. Oon Patonah, M.Si., mengapresiasi upaya Densus 88 dalam memberikan edukasi kepada siswa. “Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada siswa tentang bahaya radikalisme dan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” ujarnya. (Kang UT)