Dr. Supriyanto Pd, SH., MH., M.Kn.: Mencari Sosok Pemimpin Sejati di Tengah Krisis Multidimensi

Jakarta – //DJALAPAKSINEWS// – Bangsa Indonesia terletak di persimpangan jalan sejarah. Berbagai krisis multidimensi tengah menguji ketangguhan negeri ini. Di tengah tantangan tersebut, muncul harapan besar: lahirnya sosok pemimpin sejati Nusantara yang mampu membawa bangsa ini kembali pada akar budaya dan nilai luhur para leluhur.

Dalam catatannya, Dr. Suriyanto menyoroti bagaimana bangsa ini mulai kehilangan arah karena melupakan tradisi dan warisan budaya leluhur. “Ketika nilai-nilai luhur yang diwariskan para pendahulu kita ditinggalkan, kita mengibarat kapal tanpa kompas,” ungkapnya.

Ketimpangan Ekonomi-Sosial Masih Mencolok

Salah satu tantangan utama yang dihadapi Indonesia saat ini adalah ketimpangan ekonomi dan sosial yang semakin nyata. Meskipun pertumbuhan ekonomi menunjukkan stabil, kesejahteraan belum merata. “Distribusi kekayaan masih dikuasai oleh segelintir orang. Di sisi lain, jutaan rakyat masih berjuang memenuhi kebutuhan dasar,” jelas Suriyanto.

Ketimpangan ini juga tercermin dalam akses pendidikan dan layanan kesehatan. Anak-anak dari keluarga miskin kerap tertinggal karena keterbatasan fasilitas dan biaya. Urbanisasi yang pesat bahkan menciptakan kantong-kantong kemiskinan baru di wilayah perkotaan.

Korupsi dan Tata Kelola yang Lemah

Tata kelola pemerintahan yang buruk memperburuk situasi. Korupsi yang mengakar dalam birokrasi tidak hanya menghambat pembangunan, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap negara. “Ketika pejabat publik lebih sibuk membahagiakan diri sendiri daripada melayani rakyat, maka jelas bangsa ini sedang mengalami krisis kepemimpinan,” tegasnya.

Suriyanto menekankan perlunya reformasi mendasar. Dari penegakan lembaga antikorupsi, digitalisasi sistem anggaran dan pengadaan, hingga pelibatan masyarakat dalam pengawasan.

Globalisasi: Tantangan Baru Budaya Bangsa

Dampak globalisasi juga tidak bisa diabaikan. Budaya lokal kian terpinggirkan oleh arus budaya asing. “Generasi muda lebih mengenal budaya K-pop daripada gamelan. Bahasa daerah kalah pamor dengan bahasa asing,” ungkap Suriyanto.

Namun, ia tak memungkiri bahwa globalisasi juga membawa peluang. “Tinggal bagaimana kita mengemas budaya lokal menjadi menarik tanpa kehilangan makna aslinya.”

Bangkitnya Harapan akan Pemimpin Sejati Nusantara

Semua ujian ini, menurut Suriyanto, adalah cara alam dan leluhur menguji bangsa untuk melahirkan pemimpin sejati. Sosok pemimpin yang hanya pandai bicara, namun mampu berdiri di atas kebenaran, adil, bijaksana, dan mengabdi untuk rakyat.

“Bangsa besar ini tidak boleh silau pada ajaran asing yang justru menjauhkan kita dari jati diri. Kita harus kembali pada nilai-nilai luhur Nusantara,” tutupnya.

Dr.Supriyanto Pd, SH, MH, M.Kn – Ketua Umum DPP Persatuan Wartawan Republik Indonesia

//Kang Wahid S//

Contoh Menu Header Tetap