Nelayan Terjebak Lautan Enceng Gondok di Danau Rawapening

{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":["local"],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{"transform":1},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":true,"containsFTESticker":false}

Ambarawa – //DJALAPAKSINEWS// | Seorang Nelayan beralamat Kesongo Lor rt01/rw03 Desa Kesongo di Danau Rawapening, Kabupaten Semarang dikabarkan terjebak hingga 16 jam saat aktifitas di keramba miliknya, sejak Senin (17/3/2025).

Korban yang diketahui bernama Karjono (70), tersebut hilang setelah berpamitan mencari ikan sejak Senin (17/3/2025) pagi.

Namun hingga menjelang buka puasa, korban yang merupakan warga Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang tersebut belum kembali ke rumah.

Pihak keluarga kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada warga dan nelayan lainnya.

Anggota SAR Buser Kabupaten Semarang, Koko Qomarullah, mengatakan laporan mengenai nelayan yang terjebak eceng gondok diterima pada Senin (17/3/2025) pukul 20.00 WIB, untuk kemudian menjalin koordinasi dengan PMI Kabupaten Semarang dan Bankom Polres Semarang Kabupaten Semarang. Untuk kemudian tim gabungan bergerak menuju lokasi pada pukul 21.00 wib
Sekitar pukul 21.30 wib Tim SAR Buser beserta Tim Gabungan Relawan Potensi SAR Kabupaten Semarang melakukan assesment dan mencoba untuk menuju ke titik perahu dimana Bp. Karjono terjebak eceng gondok.

“Selanjutnya, pukul 21.30 tim SAR Buser beserta relawan gabungan melakukan asesmen dan mencoba menuju titik perahu nelayan yang terjebak eceng gondok,” ujarnya, Selasa (18/3/2025).

Proses evakuasi memakan waktu lama karena kendala angin kencang dan banyaknya eceng gondok, yang menghambat akses tim penyelamat menuju lokasi. Proses Evakuasi Terhambat Angin dan Eceng Gondok

Tim SAR melakukan pencarian hingga pukul 24.00 WIB menggunakan tiga perahu, namun upaya tersebut belum membuahkan hasil.

“Pencarian belum berhasil karena banyaknya eceng gondok yang menutupi akses perahu serta angin yang cukup kencang untuk menuju titik survivor,” jelas Koko.

Setelah berdiskusi dengan BPBD Kabupaten Semarang, pencarian dilanjutkan pada Selasa (18/3/2025) pukul 04.30 WIB dengan menggunakan lima perahu, yaitu: Satu unit perahu Dolphin Satu perahu Sinar Rawa Pening Tiga perahu stoom milik nelayan.

Karjono Bertahan di Karamba, Ditemukan Selamat Pada pukul 07.30 WIB, tim SAR akhirnya menemukan Karjono dalam kondisi selamat di sebuah karamba, sekitar 300 meter dari lokasi perahunya yang terjebak eceng gondok.

“Dia meninggalkan perahunya yang terjebak eceng gondok dan berenang mengendap di antara eceng gondok untuk mengamankan diri di karamba,” papar Koko.

Karjono kemudian dibawa ke Posko SAR Bejalen untuk mendapatkan perawatan sebelum dipulangkan ke rumahnya.

“Korban terjebak enceng gondok selama enambelas jam, sejak pukul 16.00 WIB hingga ditemukan pukul 07.30 WIB,” Ungkap Koko.

Insiden nelayan terjebak eceng gondok di Danau Rawapening terjadi bukan kali ini saja.

Saat acara puncak Hari Air sedunia (HAD) ke-26, Sabtu (7/4/2018), puluhan perahu pejabat terjebak di tengah eceng gondok.

Akibatnya, acara sempat molor beberapa jam. Berdasarkan catatan panitia, Dirjen SDA Kementerian PUPR Imam Santoso beserta rombongan bertolak dari Dermaga Sumurup, Kecamatan Bawen pukul 07.00.

Mereka menumpangi 22 perahu, termasuk di dalamnya dua perahu yang diperuntukkan para pewarta.

Selanjutnya, rombongan menebar benih ikan dan pemasangan patok sebagai batas danau Rawapening secara simbolis.

Namun, saat akan keluar dari tengah danau, perahu yang ditumpangi para pejabat terhambat “lautan” eceng gondok.

Regu penyelamat terpaksa mengevakuasi para penumpang dan membiarkan perahu yang terjebak tetap berada di lokasi. (*)

Imbauan bagi Nelayan dan Pemancing di Rawa Pening

Koko mengimbau para nelayan dan pemancing di Rawa Pening untuk selalu waspada terhadap kondisi angin. “Eceng gondok bisa bergerak dan mengepung perahu hingga tak bisa bergerak karena sangat rapat. Sebaiknya selalu memperhatikan cuaca sebelum melaut,” pesannya.

Jurnalis: MP
Editor & IT: mangpujan

Contoh Menu Header Tetap